Apa itu Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional? – Banyak sekali yang bertanya melalui sumber internet, apa itu hari cinta puspa dan satwa nasional, apakah ada dalam bentuk poster?
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah salah satu hari peringatan penting di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 5 November.
Penetapan hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat Indonesia terhadap pelestarian flora (puspa) dan fauna (satwa), yang merupakan kekayaan hayati luar biasa milik bangsa.
HCPSN menjadi momentum tahunan untuk merefleksikan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati nusantara dari berbagai ancaman.
Sejarah dan Dasar Hukum
Peringatan HCPSN ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 1993 yang di tandatangani oleh Presiden Soeharto.
Keppres ini lahir dari keprihatinan atas semakin tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati Indonesia, seperti perburuan liar, pembalakan hutan, dan kerusakan habitat alami.
BACA JUGA: Siapa Pemain Jepang yang Mencetak Gol Melawan Spanyol di FIFA World Cup 2022? Jawaban Benar
Dalam Keppres tersebut, juga di tetapkan secara resmi Puspa Nasional dan Satwa Nasional sebagai identitas dan simbol kebanggaan negara, yang terdiri dari:
Tiga Puspa Nasional:
- Puspa Bangsa: Bunga Melati (Jasminum sambac)
- Puspa Pesona: Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
- Puspa Langka: Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii)
Tiga Satwa Nasional:
- Satwa Nasional: Komodo (Varanus komodoensis)
- Satwa Pesona: Ikan Siluk Merah/Arwana (Scleropages formosus)
- Satwa Langka: Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
Penetapan simbol-simbol ini di harapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih memahami, mencintai, dan berpartisipasi aktif dalam upaya konservasi spesies-spesies khas Indonesia, terutama yang statusnya terancam punah.
Makna dan Pentingnya Peringatan
HCPSN memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu menanamkan rasa cinta, bangga, dan tanggung jawab terhadap alam Indonesia.
Negara kepulauan ini di kenal sebagai salah satu negara megadiversitas di dunia, yang menyimpan jutaan spesies tumbuhan dan hewan endemik.
Kekayaan hayati ini tidak hanya bernilai ekologis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi, sosial, dan budaya.
Melalui peringatan HCPSN, berbagai kegiatan edukatif, kampanye lingkungan, dan aksi nyata konservasi di galakkan. Ini mencakup:
- Peningkatan Edukasi: Menyampaikan informasi tentang pentingnya ekosistem dan peran setiap spesies.
- Aksi Nyata Konservasi: Melakukan penanaman pohon, pembersihan lingkungan, dan dukungan terhadap pusat-pusat penyelamatan satwa.
- Mendorong Partisipasi: Mengajak pelajar, pemerintah daerah, masyarakat adat, dan organisasi lingkungan untuk bersatu dalam pelestarian.
Pelestarian puspa dan satwa adalah tugas kolektif, bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis lingkungan.
Hilangnya satu spesies dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan berdampak buruk pada kelangsungan hidup manusia.
HCPSN adalah pengingat bahwa menjaga alam adalah warisan terbaik untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang di peringati setiap 5 November adalah momentum krusial bagi bangsa Indonesia untuk memperbarui komitmen dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Berdasarkan Keppres No. 4 Tahun 1993, peringatan ini tidak hanya seremonial, tetapi merupakan panggilan untuk aksi nyata agar flora dan fauna endemik Indonesia, termasuk yang telah di tetapkan sebagai Puspa dan Satwa Nasional, dapat terus lestari.
Dengan menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab, seluruh elemen masyarakat di harapkan berperan aktif dalam konservasi untuk memastikan kekayaan alam Nusantara tetap terjaga demi keberlangsungan ekosistem dan masa depan kehidupan di bumi.












