Uncategorized

KH Safarun Bojonegoro Meninggal Sakit Apa? Info Penyebab

10
×

KH Safarun Bojonegoro Meninggal Sakit Apa? Info Penyebab

Sebarkan artikel ini
KH Safarun Bojonegoro Meninggal Sakit Apa?
KH Safarun Bojonegoro Meninggal Sakit Apa?

KH Safarun Bojonegoro Meninggal Sakit Apa? – Suasana duka menyelimuti Kabupaten Bojonegoro setelah kabar wafat seorang ulama kharismatik yang dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat.

KH Safarun, S.Pd.I, tokoh agama asal Desa Megale, Kecamatan Kedungadem meninggal dunia pada Rabu pagi, 17 Desember 2025.

Berita kepergian beliau dengan cepat menyebar luas dan mengundang rasa kehilangan mendalam dari berbagai kalangan, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) dan komunitas pesantren.

Banyak sekali yang mencari informasi terkait penyebab KH Safarun Bojonegoro meninggal kenapa dan karena sakit apa?

Namun, sampai saat ini belum ada keterangan resmi yang menyebutkan secara jelas KH. Safarun, S.Pd.I wafat karena sakit apa.

Informasi yang beredar di berbagai WhatsApp Group, media sosial, maupun pernyataan dari tokoh NU setempat hanya menyampaikan kabar wafatnya, tanpa merinci riwayat penyakit atau penyebab medis tertentu.

KH Safarun Bojonegoro Meninggal Dunia

Sejak pagi hari, linimasa media sosial dan berbagai grup WhatsApp di Bojonegoro dipenuhi dengan unggahan ucapan belasungkawa.

Gambar duka dengan foto KH Safarun tersebar serentak, menandakan betapa besar pengaruh dan kecintaan masyarakat terhadap sosok yang akrab disapa “Kiai Merdeka” tersebut.

BACA JUGA: Apakah Benar Lily Anak Bobby Nasution? Cek FAKTA

Julukan itu melekat sejak awal beliau berdakwah, terutama ketika tampil di atas panggung dengan gaya ceramah yang lugas, penuh humor, namun sarat pesan keislaman.

Banyak pihak mengenang KH Safarun sebagai ulama yang bersahaja dan mampu mencairkan suasana dakwah.

Dengan tutur kata ringan dan jenaka, beliau berhasil menjangkau berbagai lapisan masyarakat tanpa kehilangan substansi dakwah.

Seorang anggota Ikatan Keluarga Ma’had Islami Attanwir (IKAMI ATTANWIR) menyebut bahwa KH Safarun adalah figur kiai yang tidak berjarak dengan jamaah, sehingga ceramahnya mudah di terima dan membekas.

Di lingkungan NU Bojonegoro, kepergian beliau juga meninggalkan duka mendalam.

KH Safarun di kenal aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, mulai dari tingkat ranting hingga Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kedungadem.

Kiprahnya di Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) menjadi bukti nyata komitmen beliau dalam menyebarkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

Wakil Ketua PCNU Bojonegoro, KH Saifuddin Idris, turut menyampaikan rasa kehilangan atas wafatnya KH Safarun.

Menurutnya, almarhum adalah sosok yang penuh semangat, rendah hati, dan konsisten berdakwah di tengah masyarakat.

Selain itu, KH Safarun juga merupakan alumni Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro serta menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUGIRI, sebuah amanah besar yang di jalani dengan penuh tanggung jawab.

Kepergian KH Safarun bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi umat yang selama ini merasakan manfaat ilmu dan keteladanan beliau.

Kesimpulan

Wafatnya KH Safarun, S.Pd.I menjadi duka mendalam bagi masyarakat Bojonegoro dan warga NU secara luas.

Sosoknya di kenal sebagai pendakwah sederhana, humoris, dan penuh ketulusan dalam menyebarkan ajaran Islam.

Dedikasi beliau dalam dakwah dan organisasi akan selalu di kenang. Semoga almarhum mendapatkan husnul khatimah, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT. Al-Fatihah.