Berita

Suripto BIN Intelijen PKS Indonesia Meninggal Dunia Karena Apa? Cek INFO

20
×

Suripto BIN Intelijen PKS Indonesia Meninggal Dunia Karena Apa? Cek INFO

Sebarkan artikel ini
Suripto BIN Intelijen PKS Indonesia Meninggal Dunia Karena Apa?
Suripto BIN Intelijen PKS Indonesia Meninggal Dunia Karena Apa?

Suripto BIN Intelijen PKS Indonesia Meninggal Dunia – Kabar duka datang dari dunia intelijen Indonesia.

Suripto, tokoh senior dan mantan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakakin), meninggal dunia pada Kamis (6/11/2025) di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Banyak yang bertanya, Suripto BIN Intelijen PKS Indonesia meninggal dunia akibat karena sakit apa?

Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah ini menghembuskan napas terakhir di usia lanjut setelah sekian lama berjuang dengan berbagai penyakit yang di deritanya.

Dikenal sebagai sosok yang tegas namun bersahaja, Suripto merupakan figur penting dalam perjalanan reformasi intelijen nasional.

Latar Belakang Suripto BIN Intelijen PKS Indonesia

Latar belakang pendidikannya di bidang hukum dan administrasi publik menjadi bekal kuat dalam meniti karier panjang di pemerintahan.

Sebelum bergabung di dunia intelijen, ia aktif sebagai akademisi dan aktivis yang menaruh perhatian besar terhadap isu sosial serta politik bangsa.

BACA JUGA: Apakah Benar Enji Baskoro Meninggal Dunia? Cek FAKTA

Karier Suripto mulai menanjak di era reformasi, ketika Indonesia tengah berbenah menuju sistem pemerintahan yang lebih terbuka dan demokratis.

Ia dipercaya memimpin Bakakin, lembaga yang kemudian di restrukturisasi menjadi Badan Intelijen Negara (BIN).

Dalam masa kepemimpinannya, Suripto berperan besar dalam menata ulang sistem intelijen agar lebih profesional dan menjauh dari kepentingan politik praktis.

Pasca meninggalkan jabatan formal, Suripto tetap aktif menyuarakan pandangan kritis sebagai pengamat politik dan keamanan.

Ia di kenal dekat dengan beberapa tokoh nasional, termasuk Prabowo Subianto, dan kerap terlibat dalam forum-forum strategis membahas masa depan bangsa.

Meskipun usia telah senja, semangatnya tak pernah padam. Ia terus berdakwah, menulis, dan berbicara tentang isu kedaulatan pangan, ekonomi kerakyatan, hingga geopolitik Indonesia.

Kesimpulan

Kepergian Suripto meninggalkan duka mendalam bagi dunia intelijen dan politik nasional.

Ia bukan hanya seorang mantan pejabat negara, tetapi juga pemikir dan pejuang yang berkomitmen terhadap profesionalisme dan kedaulatan bangsa.

Warisannya tetap hidup melalui ide-ide dan dedikasinya bagi Indonesia.