Rhoma Irama Habib Bahar Viral, Begini Kronologinya! – Rhoma Irama dan Habib Bahar mp3 belangan ini menjadi bahan perbincangan para netizen.
Polemik dan kronologi mengenai Habaib yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW kembali mencuat.
Salah satu tokoh yang membahas isu ini adalah Raja Dangdut, Rhoma Irama, dalam podcast pribadinya bersama Guru Gembul.
Rhoma Irama Habib Bahar saat ini sedang viral dan menjadi trending topik hangat di kalangan masyarakat.
Adapun guru Gembul menjelaskan bahwa sebutan Habaib yang sering digunakan di Indonesia ini merupakan hasil dari budaya setempat.
Ia menyatakan bahwa dalam Al-Qur’an dan hadis tidak ada istilah Habib yang secara langsung berarti keturunan nabi.
Baca Juga: Handuk Ungu di Lejja Viral Kenapa? Begini Kronologinya
“Sering kali saya katakan bahwa istilah Habib ini adalah produk budaya masyarakat setempat. Di dalam Al-Qur’an dan hadis tidak ada istilah Habib yang berarti keturunan nabi,” jelas Guru Gembul.
Menurutnya, nasab Habaib atau Ba’alawi tidak perlu dianggap sakral karena tidak termasuk dalam ajaran dasar Islam.
Ia menegaskan bahwa dalam agama, yang di sakralkan adalah elemen-elemen seperti Al-Qur’an, hadis, pribadi Nabi Muhammad SAW, dan nama Allah SWT.
“Oleh karena itu, nasab Ba’alawi ini sebaiknya diuji kebenarannya secara ilmiah.
Pertanyaan tentang apakah Habib benar-benar keturunan Nabi atau bukan, sama sekali tidak berdampak pada akidah kita,” tambah Guru Gembul.
Tanggapan Rhoma Irama
Menanggapi hal ini, Rhoma Irama yang akrab di sapa Bang Haji, menyatakan bahwa untuk mengakhiri polemik mengenai nasab Ba’alawi, di perlukan tes DNA.
Ia mengaku sebagai Muhibbin, yang berarti seseorang yang mencintai para Habaib, karena banyak dari mereka adalah sahabatnya.
“Saya ini Muhibbin, artinya saya mencintai para Habaib. Banyak sekali Habaib yang menjadi sahabat saya,” ungkapnya.
Rhoma Irama menegaskan bahwa jika para Ba’alawi bersedia melakukan tes DNA dan terbukti bukan keturunan Nabi Muhammad SAW, ia akan tetap menghormati mereka sebagai sesama Muslim.
“Jika para Habib misalnya terkonfirmasi bukan Zuriah Rasulullah, saya tetap akan mencintai mereka sebagai sahabat.
Karena sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, dan kita harus mendamaikan sesama saudara kita,” tutupnya.
Di sisi lain, Habib Bahar bin Smith merespons tantangan tes DNA ini dengan syarat yang tidak mungkin di penuhi, yaitu membongkar makam Nabi Muhammad SAW untuk mengambil sampel darah atau rambut beliau.
Ia menegaskan bahwa tes DNA ini hanya bisa di lakukan jika ada sampel tersebut.
Dengan syarat tersebut, polemik mengenai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Habaib tetap menjadi perdebatan yang belum terselesaikan.